VIVA – Psikolog menyatakan pemilu juga berpotensi memicu kondisi stres, baik terhadap peserta maupun masyarakat umum, para pemilih atau pendukung. Menurut analis politik, pemicu stress tidak hanya sebatas kesiapan mental menerima kekalahan, tapi juga karena adanya kebiasaan membully antar kelompok pendukung peserta pemilu.