VIVA – Militer Myanmar akhirnya memblokir akses ke Facebook dan WhatsApp karena dinilai bisa menganggu stabilitas. Warga Myanmar kesulitan mengakses Facebook serta WhatsApp sejak Kamis, 4 Februari 2021. Pejabat Myanmar menjelaskan pemblokiran media sosial itu demi menjaga stabilitas usai kudeta militer awal pekan lalu. Facebook memang jadi tempat berkumpulnya bagi penentang kudeta militer. Dengan jumlah pengguna lebih dari 50 juta orang, Facebook bisa menjadi senjata ampuh untuk melakukan perlawanan. Menurut edaran yang disebat militer Myanmar, Facebook hanya akan ditutup sementara. Akses akan dibuka lagi pada 7 Februari 2021. Kementerian Komunikasi dan Informasi Myanmar beralasan, Facebook telah digunakan untuk sebarkan berita bohong. Meski begitu, warga Myanmar tetap bisa mengakses Facebook dengan VPN. Lalu mengganti WhatsApp dengan Signal.