VIVA – Berdasarkan data, perokok memiliki tingkat kematian dan keparahan lebih tinggi dibanding tidak merokok. Asap rokok bersarang di sel-sel radang yang menyebabkan kemampuan pertahanan tubuh berkurang. Tembakau pada rokok juga mengaktifkan reseptor ACE-2, yang dibutuhkan virus corona untuk melekat di saluran pernafasan. Gaya hidup perokok yang kerap melepas masker dan berkumpul juga jadi faktor. Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, resiko kematian COVID-19 sebanyak 14 kali lebih tinggi untuk para perokok.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #ingatpesanibupakaimasker #ingatpesanibujagajarak #ingatpesanibucucitangan #pakaimasker #jagarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun