
VIVA – Suasana Ruwat Bumi Desa Sidareja ditandai dengan diaraknya tiga arakan di sepanjang desa yang terdiri dari gunungan padi, gunungan hasil panen kebun yang terdiri dari jagung, kacang panjang, cabai, terong, petai, rambutan, nanas dan masih banyak lainnya. Juga adanya tumpeng sebagai perlambang kesyukuran dengan puncaknya yang mengkerucut adalah wujud hormat sebagai manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2023 memasuki zaman yang serba digital ini ternyata tidak menyurutkan masyarakat Indonesia meneruskan tradisi nenek moyang. Desa Sidareja Kabupaten Purbalingga yang sedang bertranformasi menjadi Cartoon Village Sidareja ini telah mengadakan Ruwat Bumi tepat di bulan Suro. "Ruwat Bumi merupakan tradisi perayaan masyarakat Jawa akan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa akan hasil panen yang melimpah," kata pegiat Seni Kie Art dan sekaligus Ketua Panitia Ruwat Bumi Slamet Santosa. Yang membanggakan adalah Kelompok Kie Karawitan yang dimentori oleh Lintang Kuncoro Alumni ISI Surakarta, Admin Budiarjo, Adam Fauzi Guntar dan Laela Nidya Lasyarika ini telah menelurkan delapan lagu baru karawitan ciptaan sendiri dan pernah mengaransemen lagu wajib POLRI, Presisi dengan musik karawitan. Adapun konsep Cartoon Village Sidareja ini digagas oleh pegiat Slamet Santosa dan Gita Yohanna Thomdean yang terdiri dari rumah-rumah warga yang dimural kartun dan menceritakan tentang kearifan lokal yang ada di Pulau Jawa, seperti legenda, tarian, makanan, tradisi dan sebagainya. Harapannya menjadi destinasi wisata edukasi mengenai seni budaya dengan mini pertunjukan seni di sudut-sudut desa. Walaupun masih berproses rintisan, desa ini telah menjadi destinasi program mahasiswa Merdeka di 2022 yang terdiri dari mahasiswa dari Sabang sampai Merauke dan akan dilanjutkan di 2023 pada November mendatang. Desa Sidareja akan menjadi destinasi unik yang menyuguhkan kehidupan desa dengan kesederhanaannya, berbagai kesenian Jawa dengan berkeliling desa kartun nan elok, dengan event tahunannya yang unik kesenian Jawa Purba.