VIVA – Warga setempat menyebutkan, aktivitas pengeboran minyak ilegal yang dilakukan secara terang-terangan di kawasan hutan negara seluas 15.830 hektare tersebut telah berlangsung sejak 2016 dan berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batanghari, aktivitas pengeboran minyak ilegal di Tahura tersebut telah merusak 50 hektare lebih kawasan.