VIVA – Pada 1920, Gan Thwan Sing, seorang seniman Tionghoa peranakan yang tinggal di Yogyakarta menghubungi Oey See Toan, seorang pedagang kaya, untuk membiayai proyek keseniannya. Oey See Toan yang tertarik dengan kesenian terutama pertunjukan tradisional bersedia menjadi sponsor. Proyek itu ialah pembuatan wayang kulit Cina-Jawa, atau merujuk pada Museum Sonobudoyo Yogyakarta, disingkat menjadi Wacinwa.
KPK Periksa Azis Syamsuddin, Jadi Saksi Kasus Suap
Keluarga Cendana Gelar Haul 100 Tahun Pak Harto
Pemda Kudus Terus Upaya Pencegahan Penyebaran Corona
Penemuan Jasad Wanita Hamil Dalam Septic Tank
Gegara Bunyi Klakson, Pria Murka Hantam Pengemudi Mobil
Bawa Parang, Pria Berambut Gondrong Serang Mapolresta
Kasus Covid-19 Meledak, 4 Kecamatan Dilockdown
2 Ormas Bentrok di Depan Mapolres Bekasi
Jerinx Sid Resmi Bebas Usai Menjalani 10 Bulan Penjara