VIVA – Sedikitnya 15 orang tewas dalam penyerbuan di antara ribuan warga Afghanistan yang berkumpul di dekat konsulat Pakistan pada Rabu, 21 Oktober, ketika bentrokan terjadi antara orang-orang yang mengajukan visa, kata pejabat di kota Jalalabad di timur.
Saksi mata mengatakan ribuan warga Afghanistan berkumpul Rabu pagi di sebuah stadion di luar konsulat di Jalalabad menunggu untuk mengumpulkan token yang diperlukan untuk mengajukan visa Pakistan sebelum bentrok pecah di antara cha.
Seorang juru bicara pemerintah provinsi mengatakan kepada VOA sedikitnya 15 orang, termasuk 11 wanita lanjut usia, tewas dalam penyerbuan berikutnya. Attaullah Khogyani mengatakan, lebih banyak orang yang terinjak-injak, termasuk perempuan, saat berusaha keluar dari stadion. Dia memperkirakan jumlah korban akan meningkat.
Pernyataan Kedutaan Besar Pakistan yang dikeluarkan di Kabul mengungkapkan "kesedihan dan kesedihan yang dalam" atas hilangnya nyawa orang Afghanistan. Tercatat bahwa stadion ini berjarak 5 kilometer dari konsulat Pakistan di Jalalabad tempat otoritas Afghanistan berkumpul dan mengatur visa la.
Pakistan baru-baru ini melonggarkan aturan visa bagi warga Afghanistan untuk mendorong kontak orang-ke-orang antara kedua negara, yang berbagi perbatasan hampir 2.600 kilometer.
Kebijakan visa baru telah mendorong ribuan orang untuk bergegas ke Kedutaan Besar Pakistan di Kabul dan empat konsulat di tempat lain di Afghanistan untuk mengajukan visa guna mendapatkan perawatan medis, pendidikan dan pekerjaan di negara tetangga.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, 9 Orang Te
DPR Mencak-mencak di Muka Erick Thohir, Tolak Keras Iphone
TRAGIS! Relawan Damkar Tewas dalam Kebakaran Gudang Plastik
Massa 'Tergeletak Mati' di Depan Kantor PM Inggris
Yudha Arfandi Divonis 20 Tahun, Tamara Tyasmara Belum Puas
Klarifikasi Warga Soal Tuduhan Pengadangan Cabup Indramayu
Full Bahagia Anies Baswedan Akhirnya Bisa Ketemu Pak Prabowo
Nina Agustina Hadapi Provokasi Pendukung Lucky di Pilkada In
RICUH! Reaksi Raja Spanyol Felipe Dilempari Lumpur
'Ratu Horor Indonesia' Foto Arsip Suzzanna Format Analog