VIVA – Tahun lalu, China menjadi sorotan dunia usai membuat kamp penahanan umat Muslim Uighur di Xinjiang. Mereka mengaku, fasilitas-fasilitas itu banyak yang sudah ditutup. Warga pun sudah dikembalikan ke masyarakat. Namun, itu bertolak belakang dengan penelitian Australian Strategic Policy Institute (ASPI).
Dalam laporan hari Kamis, 24 September 2020, terlihat ekspansi telah dilakukan aparat Xinjiang sejak tahun lalu. Bukannya dikembalikan ke masyarakat, tapi tahanan itu banyak yang dipindahkan ke gedung mirip penjara. Menurut ASPI, ada 380 tempat penahanan yang terbagi empat tingkatan distrik. Tingkat 1 (rendah) hingga Tingkat 4 (tinggi).
Tahanan Tingkat 1 ada 108 gedung. Tingkat 2 ada 94, Tingkat 3 ada 72 gedung dan Tingkat 4 ada 107 gedung. Antara Juli 2019 - Juli 2020, terlihat 61 situs baru telah dibangun. Sebanyak 14 di antaranya masih dalam pengerjaan. Dari tempat-tempat ekspansi ini, 50?ngan keamanan tingkat tinggi. Bahkan bisa mirip penjara.
Contohnya, kamp penahanan 60 hektare di Kashgar yang dikelilingi tembok 14 meter dan menara pengawas. Pemerintah China sangat tertutup terkait kondisi Xinjiang. Wartawan dibuntuti dan diteror, serta akses juga dibatasi. Sehingga sangat sulit untuk investigasi langsung di lapangan.
Artis Asal Lebanon Menolak Saat Ditawarkan Minum Starbucks
Ketum Kadin Anindya Bakrie: RI Bentuk Carbon Marker untuk...
Melihat Masjid Presiden Joko Widodo Lebih Dekat
Pidato Anindya Bakrie dalam Indonesia Investment di London
Keren! Dari Limbah Bisa Jadi Kerajinan Siluet.
Terancam Punah, Seseorang Selamatkan Habitat Kura Kura Alban
Tanaman Rami, Si Bahan Baku Industri yang 'Mendunia'
Gegara 2 Pesawat, NASA Musnahkan Kehidupan Planet Mars