VIVA – Aktivis Malaysia, Maryam Lee, 'speak up' soal kebebasan bagi perempuan tentang hijab. Maryam disebut-sebut sebagai tokoh paling kontroversial di Malaysia.Karena, ia melepas jilbabnya dan mengkritik itu sebagai bentuk patriarki yang dilembagakan dalam Islam. Maryam dipaksa memakai jilbab sejak usia 9 tahun, tapi saat usia 20-an ia tersadar untuk menjadi dirinya sendiri.
Ia pun memutuskan melepas jilbabnya dan mengaku jika aturan kewajiban memakai jilbab itu sebuah kebohongan. Kisahnya ia curahkan lewat buku "Unveiling Choice" dan mendapat reaksi keras, bahkan ancaman pembunuhan.
Menteri Agama Malaysia pun menginterogasi Maryam berdasarkan Undang-Undang yang melarang penghinaan terhadap Islam. Menurut Maryam, para pejabat khawatir, jika ia mendorong wanita lain untuk melepas hijab. Padahal, yang ia maksud bukan itu.
Maryam hanya mengajak para wanita untuk meninjau kembali asumsi dan teori tertentu yang telah diajarkan pada mereka. Malaysia menganut sistem hukum ganda, dengan warga muslim yang tunduk pada hukum syariah di wilayah-wilayah tertentu.
Sementara itu, berbagai negara seperti Prancis, Belgia, Austria dan Belanda, melarang siswanya mengenakan jilbab di sekolah.
Artis Asal Lebanon Menolak Saat Ditawarkan Minum Starbucks
Ketum Kadin Anindya Bakrie: RI Bentuk Carbon Marker untuk...
Melihat Masjid Presiden Joko Widodo Lebih Dekat
Pidato Anindya Bakrie dalam Indonesia Investment di London
Keren! Dari Limbah Bisa Jadi Kerajinan Siluet.
Terancam Punah, Seseorang Selamatkan Habitat Kura Kura Alban
Tanaman Rami, Si Bahan Baku Industri yang 'Mendunia'
Gegara 2 Pesawat, NASA Musnahkan Kehidupan Planet Mars