VIVA – Seorang ilmuwan bernama Feixiong Cheng menelitik virus corona sejak Januari 2020. Menurutnya, melatonin memiliki potensi untuk menghentikan laju virus corona. Melatonin adalah hormon yang diproduksi manusia untuk tidur. Seiring gelapnya ruang dan posisi yang nyaman, melatonin mengalir ke otak dan darah, sehingga memicu rasa kantuk. Pada dasarnya, melatonin bertindak sebagai moderator yang membantu menjaga respon perlindungan diri dari kerusakan.
Menurut penelitian, orang-orang yang menerima tambahan melatonin berpeluang lebih rendah terinfeksi COVID-19. Studi di Columbia University juga menemukan fakta, pasien corona yang parah berpeluang selamat jika mendapat melatonin. Saat ini, 8 percobaan klinis sedang berlangsung di dunia untuk melihat korelasi melatonin dan kesembuhan pasien COVID-19. Jika terbukti ampuh, maka melatonin akan menjadi obat termurah untuk melawan virus corona.
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu
Stasiun TV Swasta Sebut Medali Raihan Gregoria Mariska Givea
DETIK-DETIK Singa Taman Safari Tabrak Mobil Pengunjung
Manfaat Lingerie Untuk Kesehatan Payudara
Dengar Ayat Alquran di Kereta, Pria ini Marah-marah
Ledakan Dasyhat Guncang Somalia, Sejumlah Orang Tewas
Indonesia Tangguh, Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Varian Delta Plus di Indonesia, Lebih Berbahaya?
Pon Nawasch dan Bua Nalinthip Dijodohkan Fans?