VIVA – Parosmia adalah distorsi indra penciuman yang membuat hidung salah menangkap aroma. Dalam kasus yang parah, parosmia menyebabkan rasa sakit secara fisik saat otak mendeteksi bau yang kuat. Gejala utama parosmia adalah merasakan bau busuk yang terus menerus, terutama saat ada makanan. Akibat kerusakan neuron penciuman, pasien akan sulit mengenali atau memerhatikan bau di sekitar.
Pasien akan menghirup aroma kuat dan tak menyenangkan seperti aroma terbakar, bau amis ikan, hingga sulfur. Para ahli merekomendasikan pengobatan dengan terapi dan latihan penciuman. Latihan bisa dilakukan dengan menghirup barang beraroma, seperti minyak mawar, lemon, cengkeh, dan kayu putih. Lakukan latihan itu sekitar 20 detik setiap hari.
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu?
Stasiun TV Swasta Sebut Medali Raihan Gregoria Mariska Givea
DETIK-DETIK Singa Taman Safari Tabrak Mobil Pengunjung
Manfaat Lingerie Untuk Kesehatan Payudara
Dengar Ayat Alquran di Kereta, Pria ini Marah-marah
Ledakan Dasyhat Guncang Somalia, Sejumlah Orang Tewas
Indonesia Tangguh, Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Varian Delta Plus di Indonesia, Lebih Berbahaya?
Pon Nawasch dan Bua Nalinthip Dijodohkan Fans?