VIVA.co.id – Tradisi melawak mulai berkembang pada 1900-an dalam bentuk teater, bisa dialog atau monolog. Sejumlah sumber menyebut, di masa lalu, seni berbasis humor atau lelucon adalah ranah rakyat jelata,
para abdi atau punakawan. Kaum elite, bangsawan atau priyayi, cenderung serius dan menghindari
lelucon untuk menjaga wibawa di hadapan rakyat.
Momen Katy Perry Kagum Melihat Bumi dari Ruang Angkasa
KACAU! Rapper AS Sebut Indonesia 'Tempat Sampah Dunia'
Suasana Haru Selimuti Pemakaman Almarhum Ray Sahetapy
Kabar Duka! Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia
Kesultanan Palembang Haramkan Willie Salim Masuk Wilayahnya
Belum Matang, Rendang 200 Kg Willie Lenyap Diambil Warga
Benang Merah Kasus Kim Sae Ron dan Kim Soo Hyun
Isi Surat Laura ke Polisi Demi Nikita Mirzani Tidak Ditahan
Nikita Mirzani Pakai Baju Tahanan, Kasih Senyum Menawan
STY Berterima Kasih ke Reza Arap Gegara Galang Donasi