1
4
Pemain dan ofisial klub sepak bola Arema FC berdoa untuk para korban kecelakaan maut Sabtu di luar Stadion Kanjuruhan di Malang, Indonesia, Senin, 3 Oktober 2022. Polisi menembakkan gas air mata pada pertandingan Sabtu malam antara tuan rumah Arema FC dari kota Malang Jawa Timur dan Persebaya Surabaya dalam upaya untuk menghentikan kekerasan memicu himpitan bencana dari para penggemar yang membuat panik, kacau balau untuk keluar, meninggalkan sejumlah besar orang tewas, kebanyakan dari mereka terinjak-injak atau mati lemas. (AP Photo/Achmad Ibrahim)
Foto: AP Photo /Achmad Ibrahim
 
2
4
Bunga-bunga ditaburkan saat para pendukung klub sepak bola Arema FC berdoa, di luar Stadion Kanjuruhan di mana terjadi penyerbuan pertandingan sepak bola pada Sabtu malam di Malang, Jawa Timur, Indonesia, Minggu, 2 Oktober 2022. Panik pada pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya kota Surabaya menewaskan lebih dari 100 orang, yang sebagian besar tewas terinjak-injak setelah polisi menembakkan gas air mata untuk mencegah kekerasan. (Foto AP/Trisnadi)
Foto: (Foto AP/Trisnadi)
 
3
4
Pemain dan ofisial klub sepak bola Arema FC berdoa untuk para korban kecelakaan maut Sabtu di luar Stadion Kanjuruhan di Malang, Indonesia, Senin, 3 Oktober 2022. Polisi menembakkan gas air mata pada pertandingan Sabtu malam antara tuan rumah Arema FC dari kota Malang Jawa Timur dan Persebaya Surabaya dalam upaya untuk menghentikan kekerasan memicu himpitan bencana dari para penggemar yang membuat panik, kacau balau untuk keluar, meninggalkan sejumlah besar orang tewas, kebanyakan dari mereka terinjak-injak atau mati lemas. (AP Photo/Achmad Ibrahim)
Foto: AP Photo /Achmad Ibrahim
 
4
4
Para pemain dan ofisial klub sepak bola Arema FC melakukan salat di dalam Stadion Kanjuruhan tempat terjadi bentrokan maut pada Sabtu malam, di Malang, Indonesia, Senin, 3 Oktober 2022. Polisi menembakkan gas air mata pada pertandingan Sabtu malam antara tuan rumah Arema FC Timur Kota Malang di Jawa dan Persebaya Surabaya dalam upaya untuk menghentikan kekerasan memicu kehancuran yang menghancurkan para penggemar yang membuat panik dan kacau balau untuk keluar, meninggalkan sejumlah besar orang tewas, kebanyakan dari mereka terinjak-injak atau mati lemas. (AP Photo/Achmad Ibrahim)
Foto: AP Photo /Achmad Ibrahim
 
  • Selanjutnya